
JAKARTA – Pj. Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat untuk Triwulan I tahun 2024 mencapai 4,98%, sedikit di bawah rata-rata nasional yang mencapai 5,11%. Meskipun demikian, hal ini dianggap sebagai pencapaian yang positif mengingat tantangan yang sedang dihadapi.
“Jadi, kami sangat bersyukur ada sedikit kenaikan angka pada sektor pertumbuhan ekonomi meskipun masih di bawah nasional,” hal tersebut diungkapkan Pj Gubernur Kalbar dr. Harisson, M. Kes., pada saat Penyampaian Laporan Evaluasi Kinerja Tahap III berempat di Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Selasa (11/6/2024)
Harisson menuturkan, bahwa penanganan stunting pada periode Januari – April 2024 dari balita yang diukur sejumlah 160.383 terdapat 24.013 balita mengalami stunting. Dari jumlah tersebut, sebanyak 14.892 telah dilakukan intervensi dan sebanyak 9.121 dinyatakan lepas dari stunting. Hal ini dapat dicapai atas kolaborasi yang baik antara Pemprov Kalbar bersama stakeholder lainnya.
“Adapun inflasi secara _month to month_ untuk bulan Mei 2024 turun menjadi sebesar 0,16. Sedangkan _year to year_ mengalami sedikit kenaikan menjadi 2,84 menempatkan Kalimantan Barat pada posisi 17 terbawah secara nasional. Selain itu, komoditas pendorong inflasi adalah beras (0,65%) daging ayam ras (0,29%), sawi hijau (0,21%), sigaret kretek mesin (0,17%) dan emas perhiasan (0,11%). Sedangkan komoditas penahan laju inflasi bulan mei 2024 adalah : ikan kembung (-0,085), ikan bandeng (-0,08%), telur ayam ras (0,07%), tarif angkutan (0,055) dan minyak goreng (0,055%).
Tak sampai disitu, di hadapan evaluator, Harisson menginformasikan terkait penanganan tingkat pengangguran terbuka, dapat kami jelaskan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 5,05% menurun sebesar 0,06% dari tahun 2022. Tertinggi di Kota Pontianak sebesar 8,92% dan terendah di Kabupaten Kapuas Hulu sebesar 2,19%.
Berlanjut ke penanganan kemiskinan, dirinya menuturkan, jumlah penduduk yang mengalami kemiskinan ekstrem sebanyak 34.982 atau 0,99%, menurun sebanyak 38.360 jiwa atau 0,42% dari tahun 2022. Angka ini berada di bawah angka nasional sebesar 1,12%.