
SINGKAWANG – Wakil Gubernur Kalimantan Barat Krisantus Kurniawan, S.IP., M. Si., bersama istri menghadiri perayaan syukur peringatan ulang tahun ke-47 Gereja Katolik Santo Petrus Stasi Roban. Acara yang berlangsung meriah ini juga dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus Umat Stasi serta pelantikan pengurus Bapakat St. Petrus Roban periode 2025-2028, kegiatan dilaksanakan di Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah, Minggu (22/06/2025).
Gereja Katolik Santo Petrus Stasi Roban sendiri diketahui telah berdiri sejak tahun 1978, menjadi saksi bisu perjalanan iman umat Katolik di wilayah tersebut.
Turut hadir dalam acara ini Anggota DPR RI yang juga Gubernur Kalimantan Barat periode 2008-2013 dan 2013-2018, Drs. Cornelis, M.H., serta beberapa pejabat dari lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Dalam sambutannya, Wagub Krisantus mengajak seluruh hadirin untuk senantiasa banyak bersyukur dan tidak mengejar ambisi yang berlebihan.
Dirinya menekankan bahwa selama lebih dari 100 hari menjabat bersama Gubernur, fokus utama pemerintah provinsi adalah pembangunan non-fisik.
“Salah satunya yaitu peningkatan status Bandara Supadio sebagai bandara internasional dan memberikan dukungan penuh kepada sekolah swasta yang telah berkontribusi besar dalam mendidik anak-anak Kalimantan Barat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Krisantus juga menyoroti pentingnya nilai toleransi. Ia menyampaikan bahwa Kota Singkawang telah menjadi kota toleransi, dan cita-cita Gubernur serta Wakil Gubernur adalah menjadikan Provinsi Kalimantan Barat sebagai provinsi yang paling toleran.
“Rasa aman dan toleransi adalah fundamental. Kami tidak akan mentolerir organisasi masyarakat yang menjadi pengganggu di Kalimantan Barat,” imbuhnya.
Lanjutnya, mantan Anggota DPR RI ini juga menyampaikan bahwa semakin luas wilayah, semakin berat pula beban pembangunan. Ia menegaskan bahwa luas Kalimantan Barat sangatlah besar dengan jumlah penduduk yang cukup banyak. Menurutnya kajian ekonomi menunjukkan bahwa alokasi dana perimbangan kepada daerah memiliki rujukan kuat pada jumlah penduduk di wilayah tersebut.
“Selama ini, kita melihat ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam penyaluran dana perimbangan. Namun, dari kacamata ekonomi, fundamentalnya adalah bagaimana dana tersebut bisa melayani kebutuhan masyarakat, dan indikator utama kebutuhan itu tentu saja adalah populasi. Sehingga, semakin banyak penduduk, semakin besar pula kebutuhan akan infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan, dan berbagai fasilitas publik lainnya. Oleh karena itu, alokasi dana perimbangan harus mencerminkan realitas demografi ini,” jelasnya.
Krisantus menegaskan bahwa provinsi Kalimantan Barat memiliki peluang untuk memperoleh porsi dana perimbangan yang lebih besar dari pemerintah pusat dengan mendorong pertumbuhan jumlah penduduk.
“Dana perimbangan merujuk pada jumlah penduduk. Kalimantan Barat bisa menambah dana perimbangan dengan menambah jumlah penduduk,” ucapnya.
Selain itu Ia menyoroti pentingnya menjadi tuan di tanah sendiri, khususnya di Kalimantan Barat, yang mana semakin banyaknya pelaku usaha dari luar Kalimantan Barat yang mengembangkan bisnis mereka di wilayah Kalbar.
Fenomena ini, menurutnya, harus menjadi pemicu bagi generasi muda dan pengusaha lokal untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing.
“Kita tidak bisa hanya menjadi penonton atau bahkan hanya menjadi pekerja di tanah kita sendiri, sudah saatnya putra-putri Kalbar, dengan segala potensi dan kreativitasnya, tampil di garda terdepan. Kita harus mampu mendirikan dan mengembangkan usaha yang berdaya saing tinggi, setara bahkan melampaui apa yang dibawa oleh pihak-pihak dari luar,” tegasnya.
Krisantus menyampaikan terkait pendekatan emosional terhadap suku dan agama juga ditekankan untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat yang lebih baik.
“Ini sebagai landasan untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat yang lebih harmonis dan berkualitas di Kalimantan Barat. Dengan memahami dan menghargai keberagaman, maka akan terjalin ikatan yang kuat antarwarga, masyarakat,”
Sebelum menutup sambutannya, Krisantus mengharapkan dapat memperoleh dukungan penuh dari masyarakat untuk terus bekerja keras demi kemajuan provinsi, dengan dukungan aktif dari seluruh lapisan masyarakat.
Hal ini menurutnya, agar sinergi antara pemerintah dan masyarakat dapat mempercepat tercapainya visi Kalimantan Barat yang lebih maju dan sejahtera.
“Kami berharap masyarakat terus mendukung Pemprov Kalbar agar pemimpin daerah tetap tegap dan teguh dalam memimpin Kalimantan Barat ke arah yang lebih baik,” tutupnya.(ais/ica)