TURUNKAN EMISI, PEMPROV KALBAR SIAP BERKOLABORASI DENGAN JERMAN

PONTIANAK – Menindaklanjuti hasil dari beberapa pertemuan sebelumnya, Pemerintah Jerman melalui Green Climate Fund (GCF) melakukan pertemuan kembali bersama Gubernur Kalimantan Barat terkait pemantapan dalam mendukung menjalankan program perubahan iklim di wilayah Kalimantan Barat.

Pemerintah Jerman melalui Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia menyatakan komitmennya mendukung langkah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam menyiapkan program penurunan emisi gas rumah kaca melalui skema Green Climate Fund (GCF). Dukungan tersebut merupakan bentuk komitmen nyata dan kerja sama pembangunan antara Jerman dan Indonesia di bidang perubahan iklim.

Penasihat Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia, Oliver Hope, menjelaskan bahwa inisiatif awal berasal dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, sementara Pemerintah Jerman hadir sebagai mitra pendukung untuk merealisasikan program tersebut.

“Ini adalah kelanjutan dari inisiasi yang datang dari Kalimantan Barat sendiri. Pemerintah Jerman mendukung upaya ini dan sedang dalam proses pembicaraan lebih lanjut di tingkat pusat untuk kerja sama internasional. Harapannya, implementasi awal dapat dimulai pada Agustus mendatang,” hal tersebut diutarakan Oliver Hope beserta jajaran saat beraudiensi bersama Gubernur Ria Norsan di Ruang Kerja Gubernur, Kamis (18/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa sebagian besar dana dalam skema GCF berasal dari Jerman, dan dalam kerja sama ini, Pemerintah Jerman juga memberikan kontribusi langsung melalui Bundesministerium für wirtschaftliche Zusammenarbeit und Entwicklung (BMZ) atau Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan.

“Melalui BMZ, kami membantu Kalimantan Barat dalam menyiapkan sistem yang mampu mendukung penurunan emisi. Fokusnya bukan langsung pada karbon, tapi pada proses dan kapasitas yang harus dibangun untuk mendukung target emisi jangka panjang,” tambah Oliver.

Menurutnya, dukungan tersebut mencakup penguatan kapasitas kelembagaan, kebijakan daerah, dan perangkat pendukung yang dapat membawa Kalimantan Barat menuju tahap implementasi program iklim global yang terukur.

Di tempat yang sama, Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kerja sama yang diinisiasi Pemerintah Provinsi bersama Kedutaan Besar Jerman tersebut. Ia berharap program ini akan memberikan dampak signifikan bagi upaya penurunan emisi gas rumah kaca di Kalbar.

“Kami menyambut baik dukungan Pemerintah Jerman melalui skema GCF ini. Kalimantan Barat memiliki komitmen kuat terhadap isu lingkungan dan penurunan emisi. Kami harap kerjasama ini dapat memperkuat peran Kalbar dalam kontribusinya terhadap program perubahan iklim di tingkat nasional dan global,” tutur Norsan.

Melalui kerja sama ini, Kalimantan Barat diharapkan menjadi Provinsi percontohan dalam pengimpelmentasian program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim berbasis kolaborasi internasional.

Sebagai informasi, Pemerintah Jerman melalui Green Climate Fund (GCF) memberikan hibah sebesar Rp1 triliun kepada Kalimantan Barat (Kalbar) untuk mendukung pelestarian lingkungan, khususnya program konservasi dan pemberdayaan masyarakat di wilayah hutan.

Dana ini akan digunakan untuk program implementasi pengelolaan hutan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menerima hibah sebesar 59,5 juta Euro (sekitar Rp1 triliun) dari negara-negara donor melalui GCF. Dana ini merupakan bagian dari proyek GCF yang bertujuan untuk mendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di Kalbar.

Dengan adanya bantuan ini, diharapkan Kalimantan Barat dapat lebih fokus dalam menjaga kelestarian lingkungannya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada hutan. (rfa/nzr)

Baca Sebelumnya

GUBERNUR RIA NORSAN APRESIASI GMNI KAWAL PROGRAM KERJA PEMPROV KALBAR

Baca Selanjutnya

GAWAI DAYAK NYELAPAT VII DESA SEKUBANG, KRISANTUS: INI UCAPAN SYUKUR TERHADAP HASIL KERJA